1. Tidur Saat Sidang
2. Ngakunya Kunjungan Kerja Ke Luar Negeri, Tapi ternyata Liburan Bareng Keluarga
3. Kena Kasus Malah Bangga
4. Praktek Melobi dan Suap sudah biasa
5. Terkena Kasus, Kalau akan diperiksa pura-pura sakit
1. Negara Yang Korup
Ranking 47 negara terkorup, negara terkorup di Asia Pasifik dari 16 negara tujuan utama investasi, negara terkorup kedua di ASEAN
2. Negara dengan Minat Baca Terendah
Indonesia memang negara dengan tingkat kebahagiaan pelajar terbaik di dunia, namun!!!!! Berdasarkan data Bank Dunia Nomor 16369-IND dan studi IEA (International Association for the Evaluation of Education Achicievement), untuk kawasan Asia Timur, Indonesia memegang posisi terendah dengan skor 51,7, dibawah Filipina (skor 52,6), Thailand (skor 65,1), Singapura (skor 74,0) dan Hongkong (skor 75,5). Data lainnya dari UNDP, angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen. Sedangkan, Malaysia sudah mencapai 86,4 persen.Pada tahun 1991 berdasarkan laporan International Association for Evaluation of Educational dalam sebuah studi kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar kelas IV di 30 negara dunia, Indonesia menempati urutan ke-29 setingkat di atas Venezuela. Bagaimana dengan buku kurikulum?Pada tahun 1992 hasil survei UNESCO menyebutkan, tingkat minat baca rakyat Indonesia menempati urutan 27 dari 32 negara.Pada tahun 1995 berdasarkan survei Departemen Pendidikan Nasional,sebanyak 57% pembaca dinilai hanya sekadar membaca tanpa memahami dan menghayati apa yang dibaca.Pada tahun 1998 berdasarkan studi dari Vincent Greannary yang dikutip oleh World Bank dalam sebuah Laporan bertajuk : “Education in Indonesia from Crisis to Recovery” menunjukan, kemampuan membaca anak-anak kelas VI sekolah dasar Indonesia, hanya meraih nilai akhir 51,7%, Filipina 52,6% Thailand 65,1%, Singapura 74,0% dan Hongkong 75,5%.Pada tahun 2002, Penelitian Human Development Index (HDI) yang dirilisUNDP menyebutkan, melek huruf Indonesia berada di posisi 110 dari 173 negara. Posisi tersebut turun satu tingkat menjadi 111 di tahun 2009.Pada tahun 2003 berdasarkan laporan UNDP, Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks) menempati urutan yang ke 112 dari 174 negara di dunia. Sedangkan, Vietnam menempati urutan ke 109. Padahal,negara tersebut saat itu baru keluar dari konflik politik yang cukup besar.Pada tahun 2006 berdasarkan studi lima tahunan bertajuk Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD), Indonesia menempati posisi 36 dari 40 negara.Pada tahun 2006 berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukan, masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,9%), mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca koran (23,5%).Pada tahun 2009 berdasarkan data yang dilansir Organisasi Pengembangan Kerja sama Ekonomi (OECD), budaya baca masyarakat Indonesia menempati posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia Timur.Tahun 2011 berdasarkan survei United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) rendahnya minat baca ini, dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 (dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi). Pada tahun 2012 Indonesia nangkring di posisi 124 dari 187 Negara dunia dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya terpenuhinya kebutuhan dasar penduduk, termasuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan ‘melek huruf’. Indonesia sebagai Negara berpenduduk 165,7 juta jiwa lebih, hanya memiliki jumlah terbitan buku sebanyak 50 juta per tahun. Itu artinya, rata-rata satu buku di Indonesia dibaca oleh lima orang.
Kata Pepatah " Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Menghargai jasa para pahlawannya". Dan ingat pesan Bung Karno JASMERAH,Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Nampaknya ucapan luar biasa itu kini hanyalah sebuah angan-angan pasalnya generasi muda juga sudah enggan untuk belajar sejarah. Bahkan penulis sangat kaget ketika salah seorang teman penulis pernah berkata," Buat apa belajar sejarah, gak penting deh rasanya. masa lalu ya masa lalu ngapain dipikirin."(kurang lebih seperti itu).Bahkan pemerintah pun juga telah melupakan jasa para veteran. padahal mereka adalah para pejuang kemerdekaan, lalu mau dibawa kemana bangsa ini!
mau bukti nyata ini dia :
Guru,Petani dan profesi lain juga pahlawan namun kenyataannya
Pahlawan Pendidikan
Pahlawan Pangan
Pahlawan Kebersihan
Pahlawan Kemanusiaan
Pahlawan Konservasi
Terima Kasih Para Pahlawan :)
Dengan kekayaan alamnya yang melimpah tak berarti Indonesia adalah negara yang maju dan makmur. kekayaan yang ada justru dangkut oleh pihak asing, sebut saja Total EP., Caltex, Freeport,dsb. pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan akhir-akhir ini nampaknya hanyalah angin segar sementara. hal ini dikarenakan Indonesia terlalu bergantung pada modal asing akibatnya ketika rupiah jatuh, pertumbuhan tersendat.
berikut beberapa paradoks yg terjadi di Indonesia :
1. Generasi muda sudah tak cinta bangsanya
- 1
orang dalang
- 2
orang pembantu dalang
- 9
orang penabuh Gamelan Gaguntangan
yang berlaras pelog dan slendro.
- Waringin
Kencana
- Klimun
Ilang Srepet Teka
- Pakang
Raras
- Banda
Kencana
- 1
orang dalang
- 2
orang pembantu dalang
- 9
orang penabuh
- Katundung
Ratnamangali
- Bahula
Duta
- Pangesengan
Beringin
- 1
orang dalang
- 2
orang pembantu dalang
- 9
orang penabuh gamelan batel gender wayang.
- Matinya
Raksasa Benaru
- Cupak
Dadi Ratu
- Cupak
Nyuti Rupa (Cupak ke sorga)
- Gugurnya Bisma
- Gugurnya Drona
- Gugurnya
Abhimanyu / Abimanyu
- Gugurnya Karna
- Gugurnya Salya
- Gugurnya Jayadrata
- Sayembara Dewi Amba
- Pendawa - Korawa Aguru
- Pendawa - Korawa Berjudi
- Sayembara Drupadi
- Lahirnya Gatotkaca
- Aswameda
Yadnya
- Kresna Duta
- Matinya Supala
- Dan
lain-lain.
- 1
orang dalang
- 2
orang pembantu dalang
- 4
orang penabuh gender wayang (yang memainkan sepasang pemade dan sepasang
kantilan)