4 NEGARA YANG JARANG PENDUDUKNYA
1.GUAM
Teritori Guam (Guahan dalam Bahasa Chamorro) adalah sebuah pulau di bagian barat Samudera Pasifik dan juga sebuah organized unincorporated territory Amerika Serikat. Ibukotanya adalah Hagatna, dulunya Agana. Mayoritas ekonomi Guam berasal dari sektor pariwisata (90% turis berasal dari Jepang) dan pangkalan Tentara Amerika Serikat. Sebagai salah satu teritorial AS yang paling dekat dengan Garis Tanggal Internasional, Guam dijuluki sebagai "tempat di mana Amerika dimulai", sehingga frasa itu menjadi semboyan teritorial pulau itu.
Guam merupakan sebuah contoh utama dari efek berbahaya sebuah spesies penyerbu: seekor ular pohon coklat (Boiga irregularis) yang beracun namun tidak membahayakan masuk ke kapal pengangkut tentara AS secara diam-diam pada akhir Perang Dunia II. Kapal itu berangkat dari Filipina menuju Guam. Di Guam, ular itu membunuh hampir seluruh populasi burung di pulau yang tadinya bebas ular. Ular itu tidak mempunyai pemangsa alami di Guam; sekarang, Guam merupakan salah satu wilayah dengan kepadatan ular yang tertinggi di dunia (2.000 ular/km²).
Bandara Guam ialah Bandara Antonio B. Won Pat.
2.NAURU
Republik Nauru, atau sebelumnya dikenal dengan nama Pleasant Island, adalah negara berbentuk republik terkecil di dunia. Negara ini tidak memiliki ibukota resmi. Nauru terkenal dengan hasil produksi fosfatnya yang telah ditambang oleh gabungan perusahaan asing sejak 90 tahun terakhir. Tetangga terdekat Nauru adalahKepulauan Banaba, Kiribati
Awalnya Nauru dihuni oleh suku Mikronesia dan Polinesia. Pada akhir abad ke-19, Nauru dianeksasi oleh Kekaisaran Jerman, dan setelah Perang Dunia I Nauru menjadi mandat Liga Bangsa-Bangsa yang dikelola oleh Australia, Selandia Baru, dan Britania Raya. Selama Perang Dunia II. Nauru dijajah oleh Jepang. Ketika perang berakhir, Nauru kembali menjadi amanat (trusteeship). Nauru mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1968.
Sepanjang awal abad ke 20, Nauru menjadi "negara rente". Nauru adalah pulau fosfat, dengan cadangan yang dekat dengan permukaan, sehingga pertambangan mudah dilangsungkan. Pulau ini adalah eksportir utama fosfat sejak 1907, saat Pacific Phosphate Company memulai pertambangan disana, hingga formasi British Phosphate Commission pada 1919, dan berlanjut hingga setelah kemerdekaan Nauru. Pertambangan memberi Nauru kontrol penuh terhadap mineral di bawah Nauru Phosphate Corporation, hingga fosfat habis pada era 1980-an. Nauru, untuk periode waktu yang singkat, menikmati pendapatan perkapita tertinggi dibandingkan dengan negara berdaulat lain di dunia pada akhir 1960-an dan awal 1970-an.
Ketika fosfat mulai meninggalkan pulau ini, dan lingkungan telah rusak oleh pertambangan, perserikatan (trust) yang didirikan untuk mengelola cadangan fosfat merugi. Untuk mengumpulkan keuntungan, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak biasa. Pada tahun 1990-an, Nauru menjadi surga pajak dan pusat dari praktik pencucian uang. Sejak 2001 hingga 2008, Nauru mendapat bantuan dari pemerintah Australia, sementara Australia mendapat hak untuk mendirikan pusat penahanan bagi orang-orang yang mencoba untuk memasuki Australia tidak sesuai aturan di Nauru.
Sejak Desember 2005 hingga September 2006, Nauru menjadi terisolasi dari dunia luar, karena Air Nauru yang sebelumnya menjadi satu-satunya maskapai penerbangan yang melayani penerbangan ke Nauru, memutuskan untuk berhenti beroperasi. Satu-satunya jalan keluar dari Nauru adalah kapal laut. Maskapai penerbangan tersebut akhirnya kembali dapat beroperasi dengan nama Our Airline dibawah bantuan dana dari Republik Cina. Nauru hanya memiliki sebuah bandar udara, Bandar Udara Internasional Nauru.Nauru adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Samudra Pasifik bagian selatan, 42 kilometer bawah garis khatulistiwa dan di sebelah selatan Kepulauan Marshall. Jarak dari Pulau Papua ke Nauru kira-kira sebanding dengan jarak dari Pulau Papua ke Pulau Jawa. Pulau Nauru dikelilingi oleh terumbu karang yang dapat dilihat saat surut. Terumbu karang menjadi pembatas pantai berpasir dan perairan dalam. Adanya terumbu karang menghalangi pembangunan pelabuhan, walaupun 16 saluran di karang membolehkan kapal kecil untuk dapat mengakses pulau. Jalur pesisir sepanjang 150 hingga 300 meter yang subur terletak di pedalaman dari pantai. Tebing koral mengelilingi plato di tengah Nauru, dikenal dengan nama "Topside". Titik tertinggi koral tersebut, Command Ridge, berada di ketinggian 71 meter di atas permukaan laut. Satu-satunya wilayah subur di Nauru adalah sabuk pesisir sempit, dimana kelapa tumbuh berkembang. Wilayah di sekitar Laguna Buada cocok untuk pertumbuhan pisang, nanas, pandan, dan tanaman tradisional berkayu keras, seperti kedondong laut. Populasi Nauru terkonsentrasi di sabuk pesisir dan di sekitar Laguna Buada.
Nauru sempat menjadi satu dari tiga pulau karang fosfat utama di Samudera Pasifik (lainnya adalah Banaba di Kiribati dan Makatea di Polinesia Perancis). Namun, cadangan fosfat di Nauru dihabiskan untuk pelbagai kebutuhan. Pertambangan fosfat di plato tengah meninggalkan daerah tandus dari batu kapur bergerigi yang tingginya bisa mencapai 15 meter. Pertambangan yang belangsung selama seabad telah merusak kurang lebih 80% wilayah negara. Pertambangan juga telah memengaruhi Zona Ekonomi Eksklusif, karena sekitar 40% kehidupan laut telah tebunuh oleh limpasan lumpur dan fosfat.
3.VATIKAN
Vatikan /ˈvætɪkən ˈsɪti/ (bantuan·info), dengan nama resmi bernama State of the Vatican City (bahasa Italia: Stato della Città del Vaticano, pelafalan dalam bahasa Italia:[ˈsta(ː)to delːa tʃiˈtːa del vatiˈka(ː)no]),[11] merupakan negara merdeka terkecil di dunia, dari segi luas wilayah dan jumlah penduduk. Vatikan merupakan sebuah enklafyang berada di dalam wilayah kota Roma di Italia. Vatikan merupakan tempat tinggal Paus dan wilayah Takhta Suci, otoritas pusat Gereja Katolik.
4.LEBANON
Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur Tengah, sepanjang Laut Tengah, dan berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, dan Israel di selatan. Bendera Lebanon menampilkan sebuah pohon aras berwarna hijau dengan latar belakang putih, diapit oleh dua garis merah horisontal di atas dan bawahnya. Karena keanekaragamannya yang sektarian, Lebanon menganut sebuah sistem politik khusus, yang dikenal sebagai konfesionalisme, yang dimaksudkan untuk membagi-bagi kekuasaan semerata mungkin di antara aliran-aliran agama yang berbeda-beda.[4]
Sebelum Perang Saudara Lebanon (1975-1990), negara ini menikmati ketenangan dan kemakmuran yang relatif, didorong oleh sektor pariwisata, pertanian, dan perbankan dalam ekonominya.[5] Lebanon dianggap sebagai ibukota perbankan di dunia Arab dan umumnya dianggap sebagai "Swiss di Timur Tengah"[6][7] Karena kekuatan finansialnya, Lebanon juga menarik banyak sekali wisatawan,[8] hingga ibukotanya, Beirut, dirujuk oleh banyak orang sebagai "Parisnya Timur Tengah."[9]
Segera setelah perang, ada banyak upaya untuk menghidupkan kembali ekonominya dan membangun kembali infrastruktur nasionalnya.[10] Pada awal 2006, stabilitas yang cukup besar telah tercapai di hampir seluruh negeri, rekonstruksi Beirut hampir selesai,[11] dan semakin banyak wisatawan asing yang datang ke resort-restorLebanon.[8] Namun, Perang Lebanon 2006 menimbulkan korban sipil dan militer, kerusakan hebat pada infrastruktur sipil, dan pengungsian besar-besaran dari 12 Juli2006 hingga gencatan senjata diberlakukan pada 14 Agustus 2006. Pada September 2006, pemerintah Lebanon telah memberlakukan rencana pemulihan awal yang ditujukan untuk membangun kembali properti yang dihancurkan oleh serangan-serangan Israel di Beirut, Tirus, dan desa-desa lainnya di Lebanon selatan.Populasi Lebanon terdiri dari beragam grup etnik dan agama: Muslim (Syi'ah, Sunni, Druze, dan Alawi), Kristen (Katolik Maronit, Ortodoks Yunani, Katolik Yunani, Armenia, Koptik), dan lainnya. Sensus resmi tidak dilakukan sejak 1932, menandakan sensitivitas politik di Lebanon terhadap keseimbangan keagamaan.
Diperkirakan bahwa 59% dari penduduk Lebanon adalah Muslim (Sunni, Syi'ah, dan Druze) dan 39% Kristen (umumnya Maronit, Gereja Ortodoks Antiokia, Apostolik Armenia, Katolik Yunani Melkit, Gereja Asiria di Timur, Katolik Khaldea dan minoritas Protestan.[17] Ada kelompok minoritas kecil Yahudi yang tinggal di Beirut pusat, Byblos, dan Bhamdoun. Lebanon juga mempunyai sebuah komunitas kecil (kurang dari 1%)Kurdi (juga dikenal sebagai Mhallami atau Mardinli) yang umumnya bermigrasi dari Suriah timur laut dan Turki tenggara, diperkirakan jumlahnya antara 75.000 hingga 100.000 orang, yang termasuk dalam kelompok Sunni. Dalam tahun-tahun belakangan ini mereka memperoleh kewarganegaraan Lebanon sehingga menguntungkan kelompok Muslim dan Sunni khususnya.[18] Selain itu, ada pula ribuan suku Beduin Arab di Bekaa dan di wilayah Wadi Khaled, yang kesemuanya tergolong Sunni, yang juga mendapatkan kewarganegaraan Lebanon. Ada sekitar 15 juta orang keturunan Lebanon, terutama Kristen, menyebar di seluruh dunia.
Jumlah mereka yang tinggal di Lebanon sendiri diperkirakan 3.874.050 pada Juli 2006.[17] Ada sekitar 16 juta orang keturunan Lebanon yang tersebar di seluruh dunia, yang terbanyak adalah di Brasil.[19] Argentina,Australia, Kanada, Kolombia, Perancis, Britania Raya, Meksiko, Venezuela dan Amerika Serikat juga memiliki komunitas Lebanon yang besar.
Sejumlah 394.532 pengungsi Palestina telah terdaftar di Lebanon pada United Nations Relief and Works Agency (unrwa) sejak 1948
►Diposting oleh
:Unknown
:
di
22.44
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar