5 UNGGAS YANG PALING BANYAK DIPELIHARA DI INDONESIA
1.AYAM
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas
yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup
pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat "ayam" saja)
merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur
unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum
adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil
telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya,
ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen)
relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak
kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini
diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.
Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia
membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di
sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan
ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka
lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.
Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang.
Macam-macamnya
Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul
berbagai istilah teknis akibat kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.
- Berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya, orang mengenal
- ayam pedaging atau ayam potong (broiler), untuk dimanfaatkan dagingnya;
- ayam petelur (layer), untuk dimanfaatkan telurnya;
- ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan), untuk dilepas di kebun/taman atau dipelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya ayam katai dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun bukan ayam peliharaan sejati);
- ayam sabung, untuk dijadikan permainan sabung ayam.
Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan tidak diseleksi khusus sebagai ayam pedaging.
- Berdasarkan ras
Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn
("lehor"). Ke dalam kelompok ayam buras terdapat pula ras lokal ayam
yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha komersial massal.
Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan)
sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu:
- ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
- ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan ayam hias;
- ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;
- Berdasarkan penampilan luar (fenotipe) khas
Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti
- ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri;
- ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai dibiakmurnikan.
- ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini.
2.BEBEK
Bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut.
Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe, gallinule, dan coot.
Bentuk persilangan dengan beberapa jenis bebek juga sering terjadi, seperti persilangan bebek dan entok yang disebut tiktok dan tongki.
3.MENTOK
Mentok peliharaan adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek. Istilah mentok berasal dari bahasa Jawa; di tempat lain ia mungkin disebut dengan salah satu atau beberapa nama berikut: entok, enthok atau entog (Sd., Bms.), basur (Bms.), itik manila, atau bebek manila (Ind.). Dalam bahasa Inggris disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck.
Di Indonesia unggas ini adalah sepenuhnya hewan peliharaan, yang
diternakkan terutama untuk dagingnya. Asal-usul mentok peliharaan adalah
dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, di mana populasi burung ini hidup alami dan liar di rawa-rawa berhutan dan wilayah berpaya di sekitar danau dan sungai; termasuk di hilir lembah Sungai Rio Grande di Texas. Populasi lepasan yang meliar (feral) juga dijumpai di Florida bagian selatan.
Hewan persilangan antara bebek dan mentok biasa disebut tiktok, yakni akronim dari itik dan entok, sedangkan persilangan antara entok dan bebek disebut tongki.
Meskipun pandai terbang, mentok peliharaan hampir tak pernah terbang
jauh. Unggas ini sering terlihat berjalan bersama kelompoknya,
perlahan-lahan dan tak pernah tergesa-gesa, dengan ekor bergoyang ke
kanan dan ke kiri untuk mengimbangi tubuh (Jw., megal-megol) sehingga berkesan lucu.
Mentok liar di alamnya tidur di atas cabang-cabang pohon. Akan tetapi
mentok peliharaan biasanya tidur di atas tanah. Di pedesaan di Jawa,
mentok jarang dikandangkan. Dibiarkan bebas berkeliaran mencari
makanannya sendiri, terutama di sekitar saluran air, sungai dan sawah.
Mentok memakan aneka siput, cacing, serangga air, yuyu kecil dan pucuk-pucuk tumbuhan. Oleh pemiliknya, mentok kerap diberi makan dedak bercampur air dan sisa-sisa makanan.
Unggas ini tidak berisik, tidak seperti itik petelur.
Mentok betina mengeluarkan desisan dan desahan sambil berjalan. Mentok
jantan kadang-kadang mengeluarkan desis keras sambil menggerakkan kepala
maju mundur (Jw., nyosor), untuk memperingatkan atau mengusir pengganggu.
Mentok bertelur hingga kurang-lebih 10 butir, yang dierami oleh betinanya selama sekitar 5 minggu.Jenis mentok liar yang terdapat di Indonesia adalah mentok rimba (Cairina scutulata). Unggas ini menyebar luas secara alami mulai dari India, Asia Tenggara hingga Sumatra dan Jawa.
Populasi mentok rimba kini terancam kepunahan, karena perburuan dan
terutama karena perubahan habitat yang drastis. Di Jawa, hewan ini
sekarang diduga sudah punah.
4.ANGSA
Angsa adalah burung air berukuran besar dari genus Cygnus famili Anatidae. Bebek dan Angsa berleher pendek juga terdapat di famili Anatidae. Angsa bersama angsa berleher pendek masuk ke dalam subfamili Anserinae namun Angsa memiliki suku sendiri, yaitu suku Cygnini. Terdapat tujuh spesies dalam genus Cygnus. Angsa adalah hewan monogami, 'perceraian' kadang-kadang terjadi jika proses bersarang mengalami kegagalan.
Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan
salah satu burung air terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar dari
angsa, yaitu Angsa Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper
dapat mencapai panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap
mereka dapat mencapai panjang tiga meter. Dibandingkan dengan
saudaranya, angsa berleher pendek, angsa berukuran lebih besar dalam
ukuran dan secara proporsional memiliki kaki dan leher yang lebih besar.
Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa kulit yang tidak
ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan betina mirip,
tidak menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran angsa jantan umumnya lebih besar dan lebih berat.
Spesies di belahan bumi utara memiliki warna bulu yang putih bersih, namun angsa di belahan bumi selatan campuran warna hitam dan putih. Angsa Hitam Australia (Cygnus atratus)
berwarna hitam secara keseluruhan kecuali bulu yang dugunakan untuk
terbang pada bagian sayapnya. Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah.
Di Amerika Selatan, Angsa Berleher Hitam
memiliki leher berwarna hitam sesuai namanya. Kaki angsa umumnya
berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang berasal dari Amerika
Selatan yang memiliki kaki berwarna merah muda. Warna paruh bervariasi; spesies subartik memiliki paruh berwarna hitam dengan campuran warna kuning. Yang lainnya berwarna merah dan hitam.
Angsa umumnya terdapat di daerah beriklim sedang, jarang terdapat di daerah tropis. Lima spesies terdapat di belahan bumi utara, satu spesies ditemukan di Australia dan Selandia Baru, sisanya tersebar di Amerika Selatan. Angsa tidak terdapat di Asia tropis, Amerika Tengah, bagian utara Amerika Selatan, dan seluruh Afrika.
Angsa makan di daratan dan di air. Mereka hampir selalu bersifat herbivora,
meski sejumlah kecil hewan akuatik kecil menjadi mangsa mereka. Di
perairan, makanan mereka dapatkan dengan menyaring air, dan makanan
mereka terdiri dari akar-akaran, batang, dan daun tanaman akuatik dan
tanaman dalam air.
Angsa membentuk ikatan monogami
yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus,
ikatan ini dapat berlangsung seumur hidup. Sarang mereka berada di
daratan dekat perairan, dan jaraknya sekitar satu meter. Tidak seperti
bebek dan angsa berleher pendek, angsa jantan membantu pembangunan
sarang. Ukuran rata-rata telur angsa adalah (tinggi x diameter) 113 x 74 mm dan berat 340 g. Inkubasi berlangsung selama 34-45 hari.
5.MERPATI
Merpati dan dara termasuk dalam famili Columbidae dari ordo Columbiformes, yang mencakup sekitar 300 spesies burung kerabat pekicau.
Dalam percakapan umum, istilah "dara" dan "merpati" dapat saling
menggantikan. Dalam praktik ornitologi, terdapat suatu kecenderungan
"dara" digunakan untuk spesies yang lebih kecil dan "merpati" untuk yang
besar, namun hal ini tidak secara konsisten diterapkan, dan secara
historis nama umum
untuk burung-burung tersebut memiliki banyak variasi antara istilah
"dara" dan "merpati." Famili ini terdapat di seluruh dunia, namun
varietas terbesar terdapat di Indomalaya dan Ekozona Australasia. Dara dan merpati muda disebut "squabs."
Merpati dan dara adalah burung berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh ramping pendek dengan cere berair. Spesies yang umumnya dikenal sebagai "merpati" adalah merpati karang liar, umum digunakan di banyak kota.
Dara dan merpati mebangun sangkarnya dari ranting dan sisa-sisa
lainnya, yang ditempatkan di pepohonan, birai, atau tanah, tergantung
spesiesnya. Mereka mengerami satu atau dua telur, dan kedua induknya
sangat memedulikan anaknya, yang akan meninggalkan sangkarnya setelah 7
hingga 28 hari.[1] Dara makan biji, buah dan tanaman. Tidak seperti kebanyakan burung lainnya (namun lihat juga flamingo), dara dan merpati menghasilkan "susu tembolok." Kedua jenis kelamin menghasilkan zat bernutrisi tinggi ini untuk memberi makan anaknya.
►Diposting oleh
:Unknown
:
di
21.21
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar