5 NEGARA YANG TAK DISANGKA-SANGKA TERKAYA DI AFRIKA
1.GAMBIA
Republik Gambia adalah sebuah negara di Afrika Barat. Wilayah negara terkecil di Afrika daratan ini tergolong unik karena apabila negara Senegal dianggap mulut, maka Gambia adalah lidahnya. Gambia hanya berbatasan dengan Senegal di sebelah utara, timur dan selatan. Sungai Gambia membentang di bagian tengah Gambia dan mengalir ke Samudra Atlantik di sebelah barat dan menurut garisnya itu pula batas Gambia terbentuk dari tengahnya ke Samudra Atlantik.
Negara berukuran 10.500 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1,7 juta orang ini beribukota Banjul, tetapi konurbasi yang terbesar tetap Serrekunda.
Pada tanggal 18 Februari 1965, Gambia diberi kemerdekaan oleh Britania Raya lalu menyertai Persemakmuran. Gambia menerima asal sejarah yang sama dengan banyak negara Afrika barat, dengan perdagangan budak merupakan faktor utama dalam pendirian sebuah koloni di Sungai Gambia, mula-mula oleh bangsa Portugis
dan kemudian oleh Britania. Sejak mencapai kemerdekaan, Gambia
mengalami masa stabil, kecuali pada masa kediktatoran militer yang
singkat pada 1994.
Pertanian di Gambia mengikuti sistem cocok tanam tradisional dengan hanya mengandalkan kacang tanah sebagai komoditas utamanya. Gambia ialah negara yang kaya dengan pertanian, dengan ekonominya dikuasai oleh peladangan dan peternakan, perikanan, serta pelancongan. Sayangnya, hampir sepertiga jumlah penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan antarabangsa sebanyak AS$1.25 sehari.[
2.GABON
Republik Gabon adalah sebuah negara di Afrika bagian barat yang hari kemerdekaannya sama dengan Indonesia.
Gabon memiliki kekayaan mineral cukup banyak sedangkan jumlah
penduduknya relatif kecil. Karena kandungan buminya, Gabon dikenal
sebagai salah satu negara kaya di Afrika. Gabon berbatasan dengan Guinea Khatulistiwa dan Kamerun di utara serta Republik Kongo di barat dan selatan. Luas wilayahnya hampir setara dengan dua kali luas Provinsi Kalimantan Tengah
Gabon adalah negara yang kaya akan barang tambang. Gabon mengekspor mangan, minyak bumi, gas alam, besi, kayu dan juga bahan lainnya sejak lama. Eksploitasi tambang uranium di Mounana, yang berada 90 km dari Franceville, dihentikan sejak tahun 2001 karena datangnya pesaing baru di pasaran dunia. Berkembangnya eksploitasi uranium tetap berlangsung hingga kini. Sejak tahun 1980-an, kereta api Franceville-Libreville mengekspor mineral tambang seperti mangan, uranium, dan besi yang berada di Moanda. Cadangan besi di Bélinga yang berada di timur laut Makokou masih belum dieksploitasi. Eksploitasinya diharapkan terealisasi pada tahun 2012.
Pendapatan minyak bumi, yang menjadi penting sejak tahun 1970-an,
namun hanya sebagian yang digunakan untuk modernisasi negara dan
mendiversifikasi ekonomi Gabon. Kenyataannya, hanya sedikit penduduk
yang menikmati kekayaan Gabon, sehingga standar hidup kebanyakan
penduduknya tetap moderat meskipun PDB relatif tinggi. Hidrokarbon menyumbang separuh PDB.
3.AFRIKA SELATAN
'Republik Afrika Selatan' adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Afrika Selatan bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman Afrika Selatan.
Pada masa dahulu, pemerintahan negara ini dikecam karena politik 'apartheid'nya tetapi sekarang Afrika Selatan adalah sebuah negara demokratis
dengan penduduk kulit putih terbesar di benua Afrika. Afrika Selatan
juga merupakan negara dengan berbagai macam bangsa dan mempunyai 11
bahasa resmi. Negara ini juga terkenal sebagai produsen berlian, emas dan platinum yang utama di dunia.
Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika. Banyak suku telah menjadi penghuninya termasuk suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu. Penjelajah Belanda yang dikenal sebagai Afrikaner tiba disana pada 1652. Pada saat itu Inggris juga berminat dengan negara ini, terutama setelah penemuan cadangan berlian yang melimpah. Hal ini menyebabkan Perang Britania-Belanda dan dua Perang Boer. Pada 1910, empat republik utama digabung di bawah Kesatuan Afrika Selatan. Pada 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Britania sepenuhnya.
Walaupun negara ini berada di bawah jajahan Britania, mereka terpaksa
berbagi kuasa dengan pihak Afrikaner. Pembagian kuasa ini telah
berlanjut hingga tahun 1940-an, saat partai pro-Afrikaner yaitu Partai Nasional (NP) memperoleh mayoritas di parlemen. Strategi-strategi partai tersebut telah menciptakan dasar apartheid (yang disahkan pada tahun 1948), suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi dan sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Namun demikian pemerintahan Britania kerap kali menggagalkan usaha apartheid yang menyeluruh di Afrika Selatan.
Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai sebuah republik.
Bermula pada 1960-an, 'Grand Apartheid' (apartheid besar) dilaksanakan,
politik ini menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi.
Penindasan kaum kulit hitam terus berlanjut sehingga akhir abad
ke-20. Pada Februari 1990, akibat dorongan dari bangsa lain dan
tentangan hebat dari berbagai gerakan anti-apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika (ANC), pemerintahan Partai Nasional di bawah pimpinan Presiden F.W. de Klerk menarik balik larangan terhadap Kongres Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri yang lain dan membebaskan Nelson Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus secara perlahan-lahan dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama diadakan pada tahun 1994. Partai ANC meraih kemenangan yang besar dan Nelson Mandela,
dilantik sebagai Presiden kulit hitam yang pertama di Afrika Selatan.
Walaupun kekuasaan sudah berada di tangan kaum kulit hitam, berjuta-juta
penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.
Sewaktu Nelson Mandela
menjadi presiden negara ini selama 5 tahun, pemerintahannya telah
berjanji untuk melaksanakan perubahan terutamanya dalam isu-isu yang
telah diabaikan semasa era apartheid. Beberapa isu-isu yang ditangani
oleh pemerintahan pimpinan ANC adalah seperti pengangguran, wabah AIDS, kekurangan perumahan dan pangan.
Pemerintahan Mandela juga mula memperkenalkan kembali Afrika Selatan
kepada ekonomi global setelah beberapa tahun diasingkankan karena
politik apartheid. Di samping itu, dalam usaha mereka untuk menyatukan
rakyat pemerintah juga membuat sebuah komite yang dikenal dengan Truth and Reconciliation Committee (TRC) dibawah pimpinan Uskup Desmond Tutu. Komite ini berperan untuk memantau badan-badan pemerintah seperti badan polisi agar masyarakat Afrika Selatan dapat hidup dalam aman dan harmonis.
Presiden Mandela menumpukan seluruh perhatiannya terhadap perdamaian
di tahap nasional, dan mencoba untuk membina suatu jatidiri untuk Afrika
Selatan dalam masyarakat
majemuk yang terpisah oleh konflik yang berlarut-larut selama beberapa
dasawarsa. Kemampuan Mandela dalam mencapai objektifnya jelas terbukti
karena selepas 1994 negara ini telah bebas dari konflik politik. Nelson
Mandela meletakkan jabatannya sebagai presiden partai ANC pada Desember 1997, untuk memberi kesempatan kepada Presiden yang baru yaitu Thabo Mbeki.
Mbeki dipilih sebagai presiden Afrika Selatan selepas memenangi pemilu
nasional pada tahun 1999, dan partainya menang tipis dua pertiga
mayoritas di parlemen. Presiden Mbeki telah mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke perubahan, terutama dari segi ekonomi negara.
Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang
berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang
terutamanya bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum dan
berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern. Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga pernah berada di urutan ke-10 terbesar di dunia.
Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung kepada sektor pertambangan. Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan tersebut telah digantikan oleh sektor produksi.
Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan ekonomi
ke-25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan
keseluruhan Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa
di Afrika, dan hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan
komoditas yang diekspor: alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahan kimia, produk petroliam dan peralatan ilmiah.
Namun demikan, wabah HIV merupakan masalah yang kritikal di negara ini. Diperkirakan 4,79 juta penduduknya dijangkiti AIDS dan pemerintahan Afrika yang baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand untuk menangani masalah ini. Sejak Afrika Selatan membuka perbatasannya selepas berakhirnya Apartheid, sindikat NAPZA internasional telah memasuki negara ini. Kini Afrika Selatan adalah produsen mariyuana terbesar di dunia. Pergolakan politik di Zimbabwe
juga memberi dampak yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak
investor asing khawatir masalah ini akan berpengaruh kepada Afrika
Selatan. Pada tahun 2002, masalah-masalah ini telah menjadi faktor utama
penurunan nilai Rand sebanyak 30 persen tetapi pada tahun 2004 mata
uang Rand telah kembali kokoh.
Akibat dasar apartheid yang dilaksanakan selama lebih dari empat
dasawarsa, kemiskinan di kalangan penduduk kulit hitam merupakan masalah
paling utama pemerintahan baru Afrika Selatan. Pada akhir 1980-an
dianggarkan 16 juta penduduknya hidup di bawah paras kemiskinan dan 2,3
juta orang berisiko kekurangan gizi dan kekurangan pangan. Walaupun
begitu, pemerintahan kulit hitam Afrika Selatan telah berhasil
mengurangkan kemiskinan dari 42% pada 1994 ke 24% pada tahun 2003.
4.BOTSWANA
Republik Botswana adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan yang terkurung oleh daratan. Sebelumnya negara ini berupa protektorat Britania Raya yang bernama Bechuanaland. Hubungan ekonomi dengan Afrika Selatan sangatlah erat. Produk utama adalah peternakan hewan dan pertambangan.
Ekonomi Botswana telah berkembang pesat sejak menjadi negara merdeka pada 1966. Orang Botswana telah memiliki perkembangan tercepat di dunia dalam standar hidup sejak saat itu.
Sebagian besar ekonomi Botswana bertumpu pada pertambangan intan, juga logam seperti tembaga dan mineral seperti garam. Banyak orang datang ke Botswana tiap tahun untuk menyaksikan kehidupan margasatwanya, sehingga pariwisata penting buat negeri itu.
Mata uang Botswana disebut Pula (yang berarti hujan), yang senilai 100 thebe (yang berarti perisai).
5.GUINEA KHATULISTIWA
Republik Guinea Equatorial
atau Guinea Katulistiwa adalah sebuah negara yang terletak di Afrika
Tengah. Kebanyakan orang belum pernah mendengarnya. Negara ini menjadi
superstar setelah ditemukan cadangan besar minyak di negara yang hanya
berpenduduk 500 ribu jiwa ini. Kontribusi minyak berpengaruh terhadap
peningkatan dramatis dalam pendapatan pemerintah sehingga dinobatkan
sebagai negara terkaya di Afrika. Bahkan dibandingkan PDB Per Kapita
dengan negara kedua terkaya di Afrika (Botswana) dua kali lipat di
atasnya. Namun sebagai negara penghasil minyak terbesar di Afrika tak
banyak banyak yang telah dilakukan untuk memperbaiki kondisi hidup
rakyat. Korupsi dimana-mana, sangat miris sebagai negara dengan GNP
terbesar di Afrika 70 % masyarakatnya berada di bawah garis kemiskinan.►Diposting oleh
:Unknown
:
di
22.26
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar