5 YANG AKAN MUNCUL SEBELUM TERJADI KIAMAT QUBRA
1.DAJJAL
Dajal (bahasa Arab: الدّجّال al-dajjāl) adalah seorang tokoh kafir yang jahat dalam Eskatologi Islam, ia akan muncul menjelang Kiamat.
Dajjal pembawa fitnah di akhir zaman, menurut Al-hadits, Nabi Muhammad
SAW bersabda: “"Sejak Allah swt menciptakan Nabi Adam a.s. sampai ke
hari kiamat nanti, tidak ada satu ujian pun yang lebih dahsyat daripada
Dajjal".Dajal adalah kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah Ad-Dajjal,
merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang
kiamat. Istilahnya adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Al
Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan.
Dajal tidak disebut dalam Al Quran, tetapi terdapat dalam hadis dan Sunah
yang menguraikan sifat-sifat Dajal. Berdasarkan kepercayaan yang telah
umum dalam kalangan muslim, karakteristik ad-Dajjal adalah sebagai
berikut:
- Dajal memiliki cacat fisik berupa mata kanan yang buta, dan mata kiri yang dapat melihat tetapi berwarna gelap (hitam). Dalam beberapa hadis menjelaskan ia hanya memiliki sebuah mata. Ia akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan.
- Dajal seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup di zaman Jahiliyah).[2]
- Dia akan menipu para umat muslim dengan mengajari mereka tentang surga, tapi ajaran tersebut adalah sebaliknya (Neraka).
- Huruf Arab Kaf Fa Ra (kafir, bermakna kufur) akan muncul pada dahinya dan akan mudah dilihat oleh orang muslim yang bisa membaca maupun yang buta huruf.
- Dia dapat melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan.
- Dia mempunyai keahlian untuk menipu manusia.
- Dia akan coba meletakkan manusia pada tingkatan Tuhan.
- Dia akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir. Ia mengatakan bahwa ia telah bangun dari kematian. Salah satu orang penting akan ia bunuh dan kemudian ia akan menghidupkannya. Sesudah itu Allah akan menghidupkan apa yang ia bunuh tersebut, setelah itu ia tidak memiliki kekuatan ini lagi. Berdasarkan sumber lain tentang akhirat yang ditulis Anwar al-Awlaki), seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah terus ke Dajjal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya mengatakan bahwa Dajjal adalah Dajjal. Kemudian ia akan bertanya, "Apakah kamu percaya bahwa aku adalah Tuhan jika aku membunuhmu dan kemudian menghidupkan kamu?" Lalu Dajjal membunuh lelaki beriman tersebut, setelah itu menghidupkannya kembali, namun lelaki itu akan berkata bahwa dia semakin tidak percaya bahwa Dajjal adalah Tuhan.
- Siapa saja yang menolak dan tidak percaya dengannya, mereka akan menderita kemarau dan kelaparan. Siapa saja yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang.
- Sebagian besar ajaran Islam mempercayai bahwa ia muncul di Kota Isfahan
- Dia tidak bisa memasuki Makkah atau Madinah karena dijaga para malaikat.
- Imam Mahdi akan melawannya atas nama Islam.
- Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa dekat pintu gerbang Lud yang merupakan wilayah Israel saat ini.
2.ISA AL-MASIH
Kedatangan Isa yang akan memberikan dukungan terhadap Al Mahdi dan Thaifah Manshurah
yang bersamanya, lalu memerangi Dajjal dan membunuhnya merupakan bagian
dari keimanan seorang muslim terhadap tanda-tanda kiamat kubra.
Turunnya Nabi Isa di akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap
berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat
mutawatir.
Dalil-dalil dari Al-Qur’an
Pertama, firman Allah Ta’ala: Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).
Konteks ayat-ayat ini bercerita tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah berfirman وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.
Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya kiamat kelak
merupakan pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat. Makna ini
dikuatkan oleh qira’ah Ibnu Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir
lainnya yang membaca ayat ini dengan memfathahkan huruf ‘ain dan lam pada lafal la-‘ilmun sehingga menjadi وَإِنَّهُ لَعَلَمٌ لِلسَّاعَةِ, yang maknanya adalah ‘Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar merupakan salah satu tanda (dekatnya) hari kiamat’.[1]
Kedua, firman Allah Ta’ala: “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” “Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]: 157-159).
Ayat-ayat
dalam surat An-Nisa’ di atas menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak
mampu membunuh Nabi Isa, tidak pula mampu menyalibnya, karena Nabi Isa
telah diangkat oleh Allah Ta’ala ke langit lengkap dengan jasad dan
ruhnya. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib, tetapi ada orang yang
diserupakan dengan Isa di mata mereka, dan orang itulah yang mereka
salib sebagaimana firman Allah Ta’ala: Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Makna lafazh di dalam firman Allah بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ
mengandung arti bahwa Allah telah mengangkat Isa lengkap dengan jasad
dan ruhnya, sehingga dengan demikian tercapai bantahan terhadap
pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh dan
menyalibnya, karena pembunuhan dan penyaliban itu hanya terjadi pada
jasad saja. Dalam hal ini, pengangkatan ruhnya saja tidak cukup untuk
membantah pengakuan mereka itu. Karena yang disebut oleh Isa itu
mencakup badan dan ruh, sehingga tidak cukup dengan hanya menyebut salah
satu dari kedua unsur itu, kecuali ada bukti yang membenarkan,
sedangkan di sini tidak ada bukti seperti itu. Lagi pula, pengangkatan
ruh dan jasadnya secara keseluruhan itu sesuai dengan keperkasaan Allah
Yang Maha Sempurna, dan sesuai dengan hikmah, kemuliaan dan pertolongan
yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang dikehendaki-Nya.
Dalil-Dalil dari As-Sunnah
Terdapat
banyak hadits shahih yang menjelaskan bahwa Nabi Isa belum wafat. Isa
diangkat oleh Allah ke langit —sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat di
atas— dan kelak di akhir zaman akan turun kembali ke dunia untuk
memerangi Dajjal, menegakkan keadilan Islam, dan akhirnya wafat dan
dikebumikan di bumi layaknya manusia yang lain. Di antara hadits-hadits
tersebut adalah,
1. Rasulullah
bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu
Maryam sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi,
menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun
yang mau menerima pemberian harta.”[2]
2. Rasulullah
bersabda: “Bagaimana keadaan kalian apabila Ibnu Maryam turun di antara
kalian sedangkan yang menjadi imam (pemimpin) kalian berasal dari
kalangan kalian sendiri?”[3]
3. Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi bersabda: “Akan
senantiasa ada di antara umatku satu kelompok yang berperang di atas
kebenaran, mereka senantiasa menang hingga hari kiamat.” Beliau
bersabda: “Lantas Isa ibnu Maryam turun, maka pemimpin kelompok tersebut
berkata, ‘Kemarilah, shalatlah sebagai imam kami!’ Maka Isa menjawab,
“Tidak, sebagian kalian memimpin sebagian yang lain sebagai penghormatan
Allah terhadap umat ini.”[4]
Bagaimana dan kapan Nabi Isa turun ke Bumi ?
Setelah
Dajjal muncul dan melakukan perusakan dan penghancuran di muka bumi,
Allah mengutus Isa ‘alaihissalam untuk turun ke bumi turun di menara
putih di timur Damsyiq, Siria. Beliau
mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran;
beliau taruh kedua telapak tangan beliau di sayap dua orang Malaikat.
Bila beliau menundukkan kepala, meneteslah / menurunlah rambutnya, dan
bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Dan tidak ada orang
kafir yang mencium nafasnya kecuali akan mati, dan nafasnya itu sejauh
pandangan matanya.
Beliau
akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang
berperang untuk menegakkan kebenaran dan bersatu-padu menghadapi Dajjal.
Nabi Isa as. turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau
shalat di belakang pemimpin kelompok itu. Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda:
“Ketika
Allah telah mengutus al-Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara
putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang
dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya
diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan kepala maka
menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti
mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya
kecualipasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata
memandang. Lain Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud,
lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang
telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka
dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga. “[5]
Ibnu
Katsir berkata, “Inilah yang termasyhur mengenai tempat turunnya Isa,
yaitu di menara putih bagian timur Damsyiq. Dan dalam beberapa kitab
saya baca beliau turun di menara putih sebelah timur masjid Jami’
Damsyiq, dan ini rupanya pendapat yang lebih terpelihara. Karena di
Damsyiq tidak dikenal ada menara di bagian timur selain di sebelah
Masjid Jami’ Umawi di Damsyiq sebelah timur. Inilah pendapat yang lebih
sesuai karena beliau turun ketika sedang dibacakan iqamat untuk shalat,
lalu imam kaum Muslimin berkata kepada beliau, “Wahai Ruh Allah, majulah
untuk mengimami shalat.” Kemudian beliau menjawab, “Anda saja yang maju
menjadi imam, karena iqamat tadi dibacakan untuk Anda.” Dan dalam satu
riwayat dikatakan bahwa Isa berkata, “Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini.” [6]
Tersebarnya Keamanan dan Barakah pada Zaman Isa ‘Alaihis-salam
Betapa menyenangkan seandainya kita termasuk yang mendapatkan karunia untuk tinggal semasa dengan nabi Isa as. Karena
di masa beliau kehidupan manusia benar benar aman dan damai, bahkan
kedamaian itu bukan hanya milik manusia, tetapi juga merata hingga
kepada binatang. Zaman Isa ‘alaihissalam (setelah turun kembali ke bumi)
ini merupakan zaman yang penuh keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran
serta kelapangan. Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah
ruah; dendam, dengki, dan kebencian hilang sirna.
Dalam
hadits Nawwas bin Sam’an yang panjang yang membicarakan tentang Dajjal,
turunnya Isa, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj pada zaman Isa ‘alaihissalam,
dan do’a Isa agar mereka dihancurkan, Rasulullah saw bersabda:
“… Kemudian
Allah menurunkan hujan, dan tak ada rumah tanah liat maupun bulu yang
dapat menahan airnya, lantas mencuci bumi hingga bersih seperti cermin
kaca. Kemudian diperintahkan kepada kami: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu
dan kembalikanlah barakahmu.’ Maka pada hari itu sejumlah orang dapat
memakan buah delima dan bernaung di bawahnya. Dan susupun diberi
barakah, sehingga susu seekor unta bunting yang sudah dekat melahirkan
dapat mencukupi banyak orang, susu seekor sapi mencukupi untuk orang
satu kabilah, dan susu seekor kambing mencukupi untuk satu keluarga….” [7]
Rasulullah saw bersabda :
“Demi
Allah, sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim
yang adil, akan membebaskan jizyah, unta-unta muda akan dibiarkan hingga
tidak ada yang mau mengurusinya lagi, sifat bakhil, saling membenci,
dan saling dengki akan hilang, dan orang-orang akan memanggil-manggil
orang lain yang mau menerima hartanya (shadaqahnya), tetapi tidak ada
seorangpun yang mau menerimanya.[8]
Imam
Nawawi berkata, “Maknanya, bahwa pada saat itu orang-orang sudah tidak
tertarik lagi untuk memelihara unta karena banyaknya harta kekayaan,
keinginan sedikit, kebutuhan tidak ada, dan sudah tahu bahwa kiamat
telah dekat. Dan disebutkannya lafal al-qilash (unta muda) dalam hadits ini karena unta muda itu merupakan harta yang paling baik bagi bangsa Arab (pada waktu itu).
Kiamat di Ambang Pintu
Masa
tinggal Isa di bumi setelah turun dari langit menurut riwayat adalah
selama tujuh tahun, dan menurut sebagian riwayat yang lain lagi selama
empat puluh tahun. Setelah itu wafat pula Imam Mahdi dan Al Qahthani
yang melanjutkan kepemimpinannya. Tidak lama setelah itu, terbitlah
matahari dari barat dan binatang melata yang keluar dari perut bumi yang
memberikan tanda kufur dan iman atas setiap manusia. Ketika itu setiap
mukmin segera mengetahui bahwa itulah detik detik kemunculan angina
lembut dari yaman yang akan mencabut nyawa setiap mukmin. Setelah itu,
tidak seorangpun manusia yang masih memiliki keimanan kecuali akan
menemui ajalnya. Ketika seluruh penduduk manusia tidak lagi menyebut
Allah, itulah kondisi seburuk-buruk manusia, dan kepada merekalah kiamat
akan terjadi. Wallahu a’lam bish shawab.
3.IMAM MAHDI
Imam Mahdī (Arab الإمام المهدي, Muhammad al-Mahdī, Mehdi; "Seseorang yang memandu") adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) | ” |
Hadist lain yang menerangkan tentang kedatangan Imam Mahdi adalah sebagai berikut:
“ | Telah bersabda Rasulullah SAW, "Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah
yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan
selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.
(HR. Muslim dan Ahmad).Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk". Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di atas, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah. Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:
|
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengislahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:
“ | Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) | ” |
Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:
- Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:
“ | Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi. (HR. Muslim) | ” |
- Telah bersabda Rasullah SAW:
“ | Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka'bah. (HR. Ahmad, Abu Dawud) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad) |
Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7
atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa
kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks Al-Aqsa.
4.YAJUJ DAN MA'JUJ
Ya’juj dan Ma’juj (Arab يأجوج ومأجوج , Ibrani:גוג ומגוג, Inggris:Gog dan Magog) adalah sebutan kepada suatu bangsa yang muncul dalam akhir zaman, yang memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi.
Kisah tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, Kitab Kejadian umat Kristen dan kitab suci umat Islam, Al-Qur'an.
Mengenai sekelompok manusia Ya’juj dan Ma’juj dalam tradisi religius
digambarkan dalam istilah yang ambigu (tidak jelas). Ada yang
menyebutnya sebagai bentuk manusia, mahkluk berbentuk raksasa, suatu
bangsa atau negeri. Ya’juj dan Ma’juj juga muncul dalam banyak mitos dan
cerita rakyat di banyak negara.
Ibnu Katsir menerangkan bahwa mereka adalah dari keturunan Adam[1]
dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang
bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Magogh bin Yafet bin Nuh bin Lamik (Lamaka) bin Metusyalih (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qianan bin Anus bin Syit bin Adam.
Ya’juj dan Ma’juj adalah merupakan keturunan manusia, yaitu masih
keturunan anak lelaki Nuh bernama Yafis dan berhijrah ke utara, yaitu ke
Eropa dan Rusia
bagian Selatan, selepas banjir kering. Keturunan Sam berlegar di
sekitar bumi Kanaan lalu membentuk bangsa Arab dan sekitarnya. Keturunan
Ham pula berhijrah ke Afrika lalu membentuk bangsa Afrika.
Oleh itu sekiranya seseorang itu berketurunan nabi, beliau semestinya
manusia dan malahan boleh dianggap berketurunan mulia dan baik-baik.
Oleh itu, tidak munasbah menyatakan Ya’juj & Ma’juj makhluk ghaib
(jin?) tetapi berketurunan nabi-nabi.
Dalam Surah Al-Kahf bahwa Dzul Qarnain, dalam sebuah perjalanannya sampai disuatu tempat di antara dua gunung.
Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya. Kaum itu
mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Ya'juj
dan Ma'juj dan mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat
melindungi mereka dari kejahatan Ya'juj dan Ma'juj. Kemudian Zulqarnaen
memenuhi permintaan mereka.
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua bangsa yang sangat besar jumlahnya. Mereka masih keturunan Adam, sebagaimana di jelaskan dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim.
5.DZAB
Adalah seekor kadal berkepala manusia yang akan muncul untuk memberitahukan keadaan keimanan manusia.
►Diposting oleh
:Unknown
:
di
20.44
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar