5 WILAYAH PERAIRAN TERUNIK
1.SUNGAI NIL
Sungai Nil (bahasa Arab: النيل an-nīl atau bahasa Mesir/Koptik iteru ), di Afrika, adalah satu dari dua sungai terpanjang di Bumi. Sungai Nil mengalir sepanjang 6.650 km atau 4.132 mil dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu : Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, dan tentu saja Mesir.
Karena sungai Nil mempunyai sama artinya dalan sejarah bangsa Mesir
(terutama Mesir kuno) maka sungai Nil identik dengan Mesir.
Sungai Nil mempunyai peranan sangat penting dalam peradaban,
kehidupan dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Salah
satu sumbangan dari sungai Nil adalah kemampuannya dalam menghasilkan
tanah subur sebagai hasil sedimentasi di sepanjang daerah aliran sungainya. Tanah yang subur ini memungkinkan penduduk Mesir mengembangkan pertanian dan peradaban sejak ribuan tahun yang lalu.
2.SUNGAI AMAZON
Sungai Amazon (bahasa Spanyol: Río Amazonas, bahasa Portugis: Rio Amazonas) adalah sungai di Amerika Selatan yang merupakan sungai terpanjang kedua di dunia – Sungai Nil di Afrika merupakan yang terpanjang. Sungai Amazon memiliki total aliran terbesar dari sungai manapun, membawa lebih dari Sungai Mississippi, Nil, dan Yangtze
digabungkan. Amazon juga memiliki sistem peraliran terbesar dari
seluruh sistem sungai. Meskipun Nil sungai terpanjang, namun Amazon bisa
dianggap "terkuat" (dilihat dari jumlah air yang mengalir per detik).
Jumlah air tawar yang dilepas ke Samudra Atlantik sangat besar: 184.000 m³ per detik (6,5 juta kaki³) di musim hujan. Aliran Amazon merupakan seperlima dari jumlah seluruh air tawar yang masuk ke laut di seluruh dunia. Air di laut dekat sungai ini memiliki kadar garam yang rendah sampai beratus mil jauhnya.
Sungai utamanya (biasanya memiliki lebar satu sampai enam mil) dapat dilalui untuk kapal uap samudra besar sampai Manaus, hampir 800 mil ke hulu sungai dari mulutnya. Kapal laut yang lebih kecil dengan berat 3.000 ton[1] dan 5,5 m (18 kaki) draft[2] dapat mencapai sejauh Iquitos, 3.700 km (2.300 mil) dari laut. Kapal sungai kecil dapat mencapai 780 km (486 mil) lebih jauh sampai Achual Point. Lewat dari sana, hanya perahu kecil yang dapat naik sampai Pongo de Manseriche, di atas Achual Point.
Sungai ini mengambil air dari koordinat 5° LU sampai 20° LS. Sumber paling jauh ditemukan di dataran tinggi inter-Andes, jarak yang cukup dekat dengan Samudra Pasifik; dan setelah menempuh jarak 7.200 km (4.800 mil) melalui pedalaman Peru dan melewati Brasil, ia masuk Samudra Atlantik di katulistiwa.
3.DANAU BAIKAL
Danau Baikal adalah danau terdalam dan tertua di dunia dan terbanyak (dalam isi) air tawarnya di Bumi. Danau ini berisi lebih dari 20% air tawar dunia dan lebih dari 90% air tawar Russia. Danau ini merupakan Situs warisan dunia yang terletak di selatan Siberia di Russia, antara Oblast Irkutsk di barat laut dan Buryatia di tenggara, dekat kota Irkutsk. Nama ini berasal dari kata Tatar "Bai-Kul" - "danau kaya". Dia juga dikenal dengan "Mata Biru Siberia". Dalam bahasa Russia, dia disebut Байка́л (Ozero Baykal, О́зеро secara harfiah berarti Danau), dan dalam bahasa Buryat dan Mongol dia disebut Dalai-Nor, atau "Laut suci".
4.DANAU LAUT MATI
Laut Mati adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Daerah Otoritas Palestina dan Yordania.[1] Di 417,5 m di bawah permukaan laut, merupakan titik terendah di permukaan bumi.[2] Laut mati terletak pada perbatasan antara Yordania dan bagian barat Palestina, laut mati memiliki titik terendah di bumi pada 1.300 kaki (400m) di bawah permukaan laut.[2]
Secara geologi laut mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada lembah sungai Yordan (Jordan Riff Valley) dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air.[2] Garam, kapur dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi.[2]
Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini.[2] Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia.[3] Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah atau Mediteranian.[2] Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit.[2] Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral yang terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantuk kesehatan.[2] Hal ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo, Cleopatra dan Herodes Agung sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut
5.SAMUDRA PASIFIK
Samudra Pasifik atau Lautan Teduh (dari bahasa spanyol Pacifico, artinya tenang) adalah kumpulan air terbesar di dunia. Ia mencakup kira-kira sepertiga permukaan Bumi, dengan luas sebesar 179,7 juta km² (69,4 juta mi²). Panjangnya sekitar 15.500 km (9.600 mi) dari Laut Bering di Arktik hingga batasan es di Laut Ross di Antartika
di selatan. Samudra Pasifik mencapai lebar timur-barat terbesarnya pada
sekitar 5 derajat U garis lintang, di mana ia terbentang sekitar 19.800 km (12.300 mi) dari Indonesia hingga pesisir Kolombia. Batas sebelah barat samudra ini biasanya diletakkan di Selat Malaka. Titik terendah permukaan Bumi—Palung Mariana—berada di Samudra Pasifik. Samudra ini terletak di antara Asia dan Australia di sebelah barat, Amerika di sebelah timur, Antartika di sebelah selatan dan Samudra Arktik di sebelah utara.
Samudra Pasifik berisi sekitar 25.000 kepulauan (lebih dari jumlah
kepulauan yang berada di lautan dunia lainnya jika digabung), yang
mayoritas terletak di selatan khatulistiwa. (Lihat: Kepulauan Pasifik.)
Di batasan ireguler Samudra Pasifik terdapat banyak lautan, yang terbesar adalah Laut Sulawesi, Laut Koral, Laut China Timur, Laut Jepang, Laut China Selatan, Laut Sulu, Laut Tasman dan Laut Kuning. Selat Malaka menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia di sebelah barat, dan Selat Magelhaens menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Atlantik di sebelah timur.
Penjelajah Portugis Fernando de Magelhaens adalah orang yang menamakan Samudra Pasifik. Untuk sebagian besar perjalanannya dari Selat Magelhaens menuju Filipina,
Magellan memang merasakan ketenangan lautan tersebut. Tetapi, Samudra
Pasifik tidaklah selalu tenang. Di mana Samudra Atlantik melebar,
Samudra Pasifik menciut. Hal ini menyebabkan banyak terjadinya gempa bumi. Banyak angin puyuh dan badai yang merusak pulau-pulau di bagian Pasifik dan tanah di sekitar Pasifik dipenuhi gunung berapi dan sering diguncang gempa bumi. Tsunami, yang disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut, telah menghancurkan banyak pulau dan menghapuskan seluruh kota.
►Diposting oleh
:Unknown
:
di
21.03
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar